Mereka
berangkat pukul 14.00 bersama-sama dengan titik kumpul di Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Sesampainya di tempat tujuan, siswa SPB mendapat materi mengenai sosok
Samanhudi dari orang dalam di museum tersebut agar para siswa bisa mengenal siapa
Samanhudi itu sendiri.
"Kyai
Haji Samanhudi atau Samanhudi dikenal sebagai pencetus sekaligus pendiri
Sarekat Dagang Islam yang didirikan pada 16 Oktober 1905. Organisasi massa yang
awalnya merupakan wadah para pedagang batik Islam di Solo guna melawan masuknya
pedagang asing yang menguasai ekonomi rakyat pada masa itu. Samanhudi
lahir pada 1868 di Laweyan dan wafat pada 1956 di Klaten. Jasad beliau
dikebumikan di Laweyan, tidak jauh dari rumah beliau yang merupakan hadiah yang
diberikan oleh Bapak Soekarno.” Begitulah sekilas penjelasan mengenai sosok
Samanhudi yang disampaikan oleh pemateri.
Setelah
mendapatkan materi, para siswa SPB diajak untuk berkeliling museum melihat
banyak koleksi foto pribadi Samanhudi, dan di sudut ruangan terdapat lukisan Samanhudi
yang dilukis oleh salah satu pelukis ternama menggunakan kedua telapak
tangannya tanpa kuas.
Juga terdapat mannequin yang dipajang di dalam kaca yang mengibaratkan Samanhudi dengan berpakaian jas, sarung, peci serta ditambah dasi. Tujuan berpakaian seperti itu adalah Samanhudi ingin menunjukkan bahwa pribumi juga mempunyai hak untuk menyetarakan tingkatan dengan dua kasta diatasnya.
Terlihat para siswa SPB dengan khusyuk mendo'akan salah satu sosok yang sangat berjasa ini dalam memajukan perekonomian bangsa pada saat itu.
Diharapkan
dengan adanya kunjungan tersebut, para siswa dapat meneladani perilaku positif
dan semangat Beliau dalam memajukan bangsa. Dan diharapkan pula para siswa
dapat mengerti apa yang harus dilakukan supaya perekonomian di Indonesia dapat
maju dengan berlandaskan filantropi seperti apa yang diterapkan oleh Samanhudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar